Pepatah mengatakan ada api ada asap.Ya memang asap dihasilkan dari pembakaran, tapi bagaimana bisa rokok tanpa asap? Nampaknya filosofi ini tidak mengikat rokok khususnya rokok yang dijual di Tokyo, Jepang. No smoking (tak boleh merokok) benar-benar diterjemahkan mentah-mentah menjadi no smoking (tak ada asap). Nyeleneh bin unik rokok yang satu ini. Dan sekali lagi menunjukan keunikan jepang sekaligus keanehannya. Berikut ulasan rokok tanpa asap yang dipasarkan di tokyo.
Japan Tobacco, Inc, mulai menjual rokok jenis baru yang tidak melepaskan asap, tetapi reaksi dari perusahaan-perusahaan penerbangan besar Jepang dan Japan Railways pada penggunaan rokok baru untuk digunakan di transportasi publik bermacam-macam.
Seperti yang dikutip megindo.net dari mdn.mainichi.jp, rokok baru tersebut, yang dijual dengan nama “Zero Style Mint”, menggunakan berbagai selongsong, masing-masing berisi daun tembakau, yang diatur di dalam rokok dan dihisap. Satu pak dengan dua selongsong dijual seharga 300 yen. Saat ini, rokok tersebut hanya dijual di Tokyo, namun berdasarkan seberapa baik penjualannya, rokok tersebut mungkin akan tersedia di seluruh Jepang.
“Mereka terjual dengan baik. Beberapa orang telah membeli beberapa pak sekaligus, dan mereka tampak seperti akan kehabisan sebelum hari penjualan selesai. Sejak pertama kali diumumkan akan dijual, ada juga banyak pelanggan menanyakan tentang rokok tersebut”, kata salah seorang karyawan di sebuah toko rokok di Tokyo.
Meskipun rokok baru itu bisa digunakan di depan umum, telah menimbulkan pertanyaan lain.
Seorang juru bicara dari Japan Airlines mengatakan, “Kami tidak memiliki keluhan dengan pelanggan yang menggunakan rokok tanpa asap, termasuk pada penerbangan internasional.”
All Nippon Airways, telah mengambil sikap yang berlawanan. Juru bicara mereka mengatakan, “Rokok tidak berasap tidak dapat dihisap dalam penerbangan. Bahkan walaupun tanpa asap, benda itu masih rokok”.
Sikap dari East Japan Railway Co. dinyatakan sebagai, “Pada saat ini, kami tidak memiliki tujuan khusus yang melarang rokok tanpa asap”.
Central Japan Railway Co. sama-sama menyatakan penerimaan mereka terhadap rokok, dengan juru bicaranya yang mengatakan, “Kami tidak menganggapnya sebagai subjek kebijakan tidak-merokok kami. Namun, staf kami dapat turun tangan jika perlu untuk mencegah ketidaknyamanan penumpang lain”.
Juru bicara dari West Japan Railway Co., mengatakan bahwa mereka belum memutuskan kebijakan, dan ada kemungkinan bahwa mereka tidak akan mengizinkan penggunaan rokok di kereta api mereka.
Di antara pemerintah prefektur dan lokal, kecenderungan terhadap penerimaan rokok tanpa asap juga terlihat. Di Chiyoda Ward, Tokyo, sebuah peraturan lokal melarang siapapun merokok di setiap jalan umum atau trotoar, tetapi seorang pejabat berkata, “Saat ini, rokok tanpa asap bukan merupakan subyek pada peraturan larangan merokok”.
Seorang lelaki yang membeli rokok tanpa asap di daerah itu merasa senang dengan rokok barunya, “Di masa lalu, saya harus membayar denda karena merokok di depan umum, tetapi dengan ini saya tidak perlu khawatir”.
Bahkan Prefektur Kanagawa, yang pada bulan April mulai menegakkan peraturan larangan merokok pertama di negara itu untuk fasilitas dalam ruangan seperti restoran, mengatakan bahwa rokok tanpa asap akan diizinkan. Sementara mereka yang merokok rokok biasa di berbagai kawasan bebas rokok akan didenda 2.000 Yen, orang yang menggunakan rokok tanpa asap akan ditinggalkan sendirian.
Namun, tujuan sebenarnya dari prefektur tersebut adalah pengurangan penggunaan tembakau. “Bahkan jika rokok itu tanpa asap, mereka masih buruk bagi kesehatan. Saya berharap bahwa orang-orang akan benar-benar berhenti merokok”, kata ketua kelompok kebijakan anti-merokok di prefektur tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar